DESAKU TERCINTA DESA SERIBANDUNG,
NAN INDAH PERMAI
GEOGRAFIS
Desa Seribandung merupakan salah satu wilayah administratif Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir Propinsi Sumatera Selatan. Desa Seribandung terbagi menjadi 2 (dua) dusun, Dusun I dan Dusun II yang di pimpin oleh Kepala Dusun. Secara geografis desa ini termasuk daerah dataran rendah, ± 6 m diatas permukaan laut. Luas wilayah Desa Seribandung secara keseluruhan berkisar 188,25 ha, yang terbagi menjadi :
- 56 ha areal pemukiman
- 78 ha lahan perkebunan dan pertanian
- 45 ha rawa-rawa
- 2 ha tanah kas desa
- 0,75 ha perkantoran pemerintah
- 6,5 ha fasilitas umum lainnya (pemakaman, sekolah, dll)
Desa Seribandung berbatasan dengan :
- Sebelah Timur dengan Desa Tanjung Baru Petai
- Sebelah Barat dengan Desa Serikembang
- Sebelah Utara dengan Areal Perkebunan Cinta Manis
- Sebelah Selatan dengan Desa Bangun Jaya dan Desa Tanjung Tambak.
Orbitasi :
- Jarak ke ibukota Kecamatan : 5 km
- Jarak ke ibukota Kabupaten : 28 km
- Jarak ke ibukota Propinsi : 60 km
Sebenarnya Desa Seribandung sudah mengalami beberapa kali perpindahan lokasi pemukiman. Sejak jaman penjajahan Belanda, tercatat sudah 3 kali Seribandung berpindah lokasi. Pada awalnya Desa Seribandung terletak di
“Tebing Tinggi” yang berjarak 1 km dari desa Betung. Dipinggiran rawa-rawa Penesak itulah masyarakat Seribandung dipimpin oleh seorang
“Usang Agus” yang merupakan tokoh spiritual saat itu. Cukup lama penduduk Seribandung bermukim di tempat itu, sampai akhirnya berpindah ke daerah
“Lubuk Tanjung dan Dusun Lamo” karena di Tebing Tinggi dirasakan tidak aman dari gangguan binatang buas dan Sindai serta Sedapak.Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, mengingat geografis Lubuk Tanjung adalah rawa lebak, sedangkan penduduknya pada waktu itu tidak mengerti cara bertani di rawa lebak. Akhirnya penduduk Seribandung berpindah ke lokasi Desa Seribadung sekarang ini.
Mengingat seringnya perpindahan pemukiman ini, mengakibatkan wilayah Desa Seribandung sangat luas, sehingga ada ungkapan untuk menggambarkan luasnya wilayah Desa Seribandung pada waktu itu ;
“Di Ulu Kukok Ayam Urang Betung, Di Iler Kukok Ayam Urang Ketiau, di Laut Kukok Ayam Urang Seritanjung”
MATA PENCAHARIAN
Sebagian besar masyarakat Desa Seribandung adalah petani karet dan nenas. Kepemilikan lahan rata-rata berkisar antara 2-7 ha per KK. Disamping itu ada juga yang menjadi pedagang, tukang kayu dan batu, dan bekerja di sektor jasa lainnya. Sudah sejak lama masyarakat Seribandung terkenal sebagai tukang kayu yang handal dalam membuat rumah panggung (knock down).
Tabel 1. Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Desa Seribandung
NO. JENIS MATA PENCAHARIAN JUMLAH (ORANG)
1. Petani 795
2. Buruh Tani 671
3. Tukang Kayu dan Batu 623
4. Peternak 513
5. Pedagang 52
6. Pengrajin 7
7. Montir 4
8. TNI/POLRI 10
9. PNS 105
10. Paramedis 19
11. Pegawai Swasta 324
12. Lainnya 579
TOTAL 3.702
Sumber :
Buku Profil Desa Seribandung, 2010
Potensi yang tak kalah pentingnya yang ada di Desa Seribandung adalah peternakan. Sebagian besar kepala keluarga mempunyai ternak sapi. Selain sebagai keahlian yang sudah ada sejak turun temurun, masyarakat juga beranggapan bahwa sapi merupakan investasi yang cukup menjanjikan dan bernilai sosial tinggi. Tercatat tak kurang dari 1.902 ekor sapi, 65 ekor kerbau, 765 ekor kambing, dan sisanya unggas yang dipelihara oleh masyarakat Desa Seribandung.
KEPENDUDUKAN
Menurut sejarahnya, Desa Seribandung telah ada sejak tahun 1801 pada masa pemerintahan marga dan merupakan keturunan dari Marga Tanjung Batu. Mayoritas pendudukan Desa Seribandung saat ini adalah Suku Penesak, yaitu suku mayoritas yang mendiami wilayah Kecamatan Tanjung Batu. Selain suku Penesak, sebagian lagi berasal dari etnis Jawa, Komering, Bugis, dan Palembang.
Data kependudukan tahun 2010 :
No. Nama Dusun Jumlah KK Statistik Ket. Jumlah
Pria Wanita
1 Dusun I 502 985 978 2115
2 Dusun II 445 872 867 1587
Jumlah 947 1857 1845 3.702
Sumber : Sensus Penduduk, 2010.
KEPENDIDIKAN
Sebagian besar penduduk Desa Seribandung memiliki pendidikan SMA sederajat keatas, hal ini ditunjang oleh keberadaan Pondok Pesantren Nurul Islam (PPNI) yang sudah cukup lama berdiri dan menjadi pelopor pendidikan agama di Sumatera Selatan. Cukup beragam fasilitas pendidikan yang ada, sejak dari PAUD hingga SMA. Hal ini cukup dimaklumi mengingat Desa yang memiliki motto
“Caram Seribandung” ini sudah lama dikenal sebagai desa yang mempelopori bidang pendidikan. PPNI sudah berdiri sejak tahun 1932 yang merupakan cikal bakal terbentuknya Pesantren Nurul Islam (bahkan pernah menyelengarakan perguruan tinggi Nurul Islam yang bekerja sama dengan IAIN Raden Fatah Palembang) ; SMP YPLP PGRI yang berdiri tahun 80-an merupakan salah satu SLTP yang tertua di Kecamatan Tanjung Batu, dan bahkan di tingkatan TPA pun Seribandung merupakan desa pertama di Kecamatan Tanjung Batu yang menyelanggarakan pendidikan TPA.
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Seribandung Tahun 2010
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
1. Belum Sekolah 316
2. Tidak Tamat SD 82
3. Tamat SD/sederajat 636
4. Tamat SLTP/sederajat 443
5. Tamat SLTA/sederajat 1174
6. Tamat Diploma (D1, D2, D3) 548
7. Tamat Perguruan Tinggi 503
Jumlah 3.702
Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Seribandung Tahun 2010.
Jumlah/Unit Jumlah Murid Jumlah Guru Status Gedung
PAUD 1 125 8 Milik Sendiri
TKA/TPA 3 40 15 Milik Sendiri
SDN 2 477 42 Milik Sendiri
SMP 3 498 40 Milik Sendiri
SMA 2 150 30 Milik Sendiri
Lembaga 8 16 16 Milik Sendiri
Keagamaan
KESEHATAN
Fasilitas kesehatan yang ada di desa berupa : Puskesmas Pembantu 1 (satu) unit, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 1 (satu) unit, Posyandu 2 (dua) unit, sedangkan tenaga kesehatan/medis : Dokter belum ada, Bidan Desa 1 (satu) orang, perawat 8 (lima) orang PNS dan 5 (tiga) orang TKS dan kader posyandu 10 (sepuluh) orang.
Semua rumah di Desa Seribandung mempunyai sumur, WC atau jamban dan saluran pembuangan air limbah. Dan yang tak kalah pentingnya bahwa selama 2 tahun terakhir ini tidak ada penyakit menular.
AGAMA
Mayoritas masyarakat Desa Seribandung beragama Islam. Fasilitas ibadah terdiri 2 (dua) buah Masjid, dan 4 (empat) buah musholla.
PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI
Untuk mencapai Desa Seribandung cukup mudah dari berbagai tempat. Jarak tempuh dari Kota Palembang hanya sekitar 1,5 jam dengan menggunakan bus atau kendaraan pribadi. Sedangkan ke ibukota Kabupaten hanya 45 menit. Transportasi cukup beragam, mulai dari bus umum sampai ojek. Semua jalan beraspal sampai kedalam desa, dan didalam desa sendiri banyak jalan setapak yang menghubungkan beberapa ruas jalan dalam desa.
PRASARANA DAN SARANA TELEKOMUNIKASI
Telepon seluler merupakan sarana komunikasi utama yang saat ini digunakan oleh sebagian besar masyarakat Desa Seribandung. Cukup banyak operator yang dapat menjangkau wilayah ini, Telkomsel, Indosat, Exelindo, dan juga tersedia sambungan telepon rumah dari Telkom yang juga banyak digunakan masyarakat.
PRASARANA DAN SARANA LISTRIK
Sebagian besar rumah-rumah penduduk sudah dialiri listrik. Energi listrik yang digunakan masyarakat saat ini sebagai sumber penerangan dominan berasal dari PLN dan tenaga diesel pribadi.
PEMERINTAHAN
Desa Seribandung terbagi menjadi 2 (dua) dusun, Dusun I dan Dusun II yang di pimpin oleh Kepala Dusun. Pemerintah desa sendiri dipimpin oleh Kepala Desa, yang dulunya disebut Kerio dan Kepala Dusun disebut Pengawo. Hingga saat ini tercatat Seribandung sudah memiliki 14 (empat belas) Kerio dan Kepala Desa.
Saat sekarang ini Seribandung memiliki Pemerintahan desa yang terdiri dari:
Kepala Desa,
- 1 (satu) orang Sekretaris Desa,
- 3 (tiga) orang Kepala Urusan
- 2 (tiga) orang Kepala Dusun.
Sedangkan lembaga legislatif desa yakni Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang saat ini beranggotakan 11 orang yang merupakan refresentatif dari masyarakat desa. Sedangkan sarana dan prasarana pemerintahan desa 1 buah kantor pemerintah desa, 1 buah balai desa, dan buku-buku administrasi pemerintahan yang lengkap yang mendukung tertib administrasi di bidang pemerintahan desa.
LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Selain lembaga pemerintahan, Desa Seribandung juga memiliki lembaga kemasyarakatan yang cukup lengkap antara lain :
1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPM-D)
2. Rukun Tetangga (RT)
3. PKK
4. Karang Taruna
5. Pengajian Al-Hidayah
6. KASBITI (Kelompok Amal Kematian)
7. Lembaga Pemangku Adat (LPA).
8. Lembaga Keuangan Perempuan Usaha kecil (LKPUK) “Melati”
9. Sanggar "PRIMA"
Selain itu di Desa Seribandung juga ada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti KEMASDA, YPPM dan MANDIRI yang berorientasi pada kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat serta penguatan ekonomi....